30 Istilah Desain Grafis & Artinya

30 Istilah Desain Grafis & Artinya

Desain grafis adalah bidang yang dinamis dan terus berkembang, didorong oleh inovasi dan kreativitas. Ini adalah ranah di mana visual, ide, dan pesan bertemu untuk menciptakan narasi yang berdampak dan menarik. Namun, bagi mereka yang baru mengenal dunia desain grafis, rangkaian terminologi dan jargon yang digunakan oleh para desainer bisa terasa berlebihan. Panduan ini berfungsi sebagai pengantar beberapa istilah terpenting dalam dunia desain grafis, memberikan referensi bermanfaat bagi pemula dan penyegar yang bermanfaat bagi desainer yang lebih berpengalaman.

Dari prinsip dasar desain hingga aspek yang lebih teknis, memahami istilah desain grafis tidak hanya membantu dalam mempelajari kerajinan tetapi juga meningkatkan komunikasi dalam tim atau dengan klien. Dengan pemahaman yang kuat tentang istilah-istilah ini, Anda akan lebih mudah mendiskusikan dan mengkritik desain, memberi dan menerima umpan balik, dan mengartikulasikan ide kreatif Anda dengan lebih efektif.

Jadi, apakah Anda seorang calon desainer yang ingin menavigasi bidang yang menarik ini, pemilik bisnis yang bekerja dengan desainer, atau hanya seseorang yang tertarik untuk memahami lebih lanjut tentang desain grafis, panduan untuk 30 istilah penting desain grafis ini akan menawarkan wawasan yang sangat berharga.

Setiap istilah dijelaskan secara rinci, menawarkan gambaran menyeluruh tentang relevansi dan penerapannya dalam dunia desain grafis sehari-hari.

2 Juta+ Aset Digital, Dengan Unduhan Tak Terbatas

Dapatkan unduhan tak terbatas dari 2 juta+ sumber daya desain, tema, templat, foto, grafik, dan lainnya. Envato Elements mulai dari $16 per bulan, dan merupakan langganan kreatif terbaik yang pernah kami lihat.

Explore Sumber Daya Desain

Table of Contents

  1. RGB
  2. CMYK
  3. PMS
  4. Pixel
  5. Vector
  6. Raster Images
  7. DPI
  8. Hex
  9. Opacity
  10. Kerning
  11. Leading
  12. Tracking
  13. Mockup
  14. Gradient
  15. Bleed
  16. Contrast
  17. Negative Space
  18. Color Wheel
  19. Composition
  20. Pixel
  21. Resolution
  22. Hierarchy
  23. Grid
  24. Typography
  25. Vector
  26. Raster
  27. Color Spectrum
  28. Print vs. Digital Design
  29. Visual Identity
  30. Mood Board

1. RGB

RGB adalah singkatan dari Red, Green, dan Blue, warna utama cahaya. Dalam desain digital, warna sering direpresentasikan sebagai kombinasi dari ketiga warna ini. RGB adalah model warna yang digunakan untuk desain di layar atau digital karena layar memancarkan cahaya. Ketika semua warna RGB dicampur bersama, mereka menghasilkan warna putih murni.

Kombinasi yang berbeda dapat menghasilkan berbagai macam warna lain. Memahami model warna RGB sangat penting bagi siapa saja yang bekerja di media desain digital apa pun, termasuk desain grafis, seni digital, desain web, dan lainnya.

2. CMYK

CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Key (Black). Tidak seperti RGB yang digunakan untuk layar digital, CMYK adalah model warna yang digunakan dalam desain cetak. Ini disebut model subtraktif karena tinta cetak mengurangi cahaya yang seharusnya dipantulkan.

Warna-warna dicampur selama proses pencetakan, yang dapat menghasilkan rentang warna yang lebih luas daripada jika warna-warna tersebut dicampur sebelumnya. Pemahaman mendalam tentang proses CMYK dapat membantu desainer grafis memastikan warna yang mereka gunakan dalam desain mereka akan muncul seperti yang diharapkan saat dicetak.

3. PMS

PMS, atau Sistem Pencocokan Pantone, adalah sistem reproduksi warna standar. Dengan menstandarkan warna, produsen yang berbeda dapat mengacu pada sistem Pantone untuk memastikan warna cocok tanpa kontak langsung satu sama lain.

Ini sangat berguna untuk konsistensi merek di berbagai materi cetak. Setiap warna Pantone diberi nomor tertentu, sehingga memudahkan desainer dan produsen untuk mengomunikasikan dengan tepat warna mana yang akan digunakan pada suatu proyek.

4. Pixel

Piksel adalah unit terkecil dari gambar atau tampilan digital. Setiap piksel adalah kotak kecil yang memancarkan sejumlah cahaya dan warna. Dalam konteks desain grafis, piksel penting saat membuat gambar atau elemen digital, karena jumlah piksel dapat berdampak langsung pada kualitas gambar.

Gambar beresolusi tinggi mengandung lebih banyak piksel, sehingga menghasilkan gambar yang lebih tajam dan jelas, terutama jika dilihat dari jarak dekat. Namun, gambar beresolusi lebih tinggi juga menggunakan lebih banyak ruang penyimpanan. Memahami piksel memungkinkan desainer untuk menyeimbangkan antara kualitas gambar dan ukuran file.

5. Vector

Berbeda dengan gambar raster berbasis piksel, grafik vektor didasarkan pada persamaan matematika dan terdiri dari titik, garis, dan kurva. Artinya, mereka dapat diskalakan tanpa batas waktu tanpa kehilangan kualitas atau resolusi, menjadikannya ideal untuk logo, ikon, dan desain lain yang perlu ditampilkan dalam berbagai ukuran.

Karena skalabilitasnya, grafik vektor sangat penting untuk segala jenis pekerjaan desain yang mungkin perlu diubah ukurannya. Mereka biasanya dibuat menggunakan perangkat lunak seperti Adobe Illustrator, yang menyediakan alat untuk membuat dan memanipulasi jalur matematika ini.

6. Raster

Grafik raster, juga dikenal sebagai grafik bitmap, terdiri dari kisi-kisi piksel individual. Setiap piksel menyimpan informasi warna untuk gambar. Grafik raster bagus untuk gambar kompleks yang memiliki banyak detail dan variasi warna, seperti foto.

Namun, kelemahan utama dari grafik raster adalah grafiknya tidak dapat diskalakan dengan baik. Jika gambar raster diperbesar terlalu besar, masing-masing piksel menjadi terlihat, menghasilkan gambar yang terpikselasi dan buram. Oleh karena itu, saat bekerja dengan gambar raster, desainer grafis perlu mempertimbangkan ukuran akhir gambar sejak awal.

7. DPI

DPI adalah singkatan dari Dots Per Inch dan merupakan ukuran pencetakan spasial atau kepadatan titik video. Ini adalah istilah penting dalam desain digital dan cetak karena berdampak langsung pada kualitas keluaran. Semakin tinggi DPI, semakin baik resolusi dan detail hasil cetak akhir.

Namun, DPI yang lebih tinggi juga berarti ukuran file yang lebih besar, jadi desainer harus menyeimbangkan antara kualitas dan efisiensi. Saat membuat grafik untuk dicetak, DPI 300 biasanya disarankan. Untuk grafik web, di mana resolusi tinggi kurang penting dan ukuran file lebih kecil lebih disukai, DPI 72 adalah standar.

8. Hex

Hex mengacu pada kode warna heksadesimal, yang merupakan kombinasi angka dan huruf enam digit yang ditentukan oleh campuran merah, hijau, dan biru (RGB). Dua digit pertama mewakili komponen merah, dua digit tengah hijau, dan dua digit terakhir biru. Nilai berkisar dari 00 hingga FF (dalam basis heksadesimal).

Kode warna heksadesimal sebagian besar digunakan dalam desain web, karena dipahami oleh semua browser. Misalnya, putih direpresentasikan sebagai #FFFFFF, hitam sebagai #000000, dan berbagai warna dapat direpresentasikan dalam sistem ini. Standardisasi ini membantu memastikan warna konsisten di seluruh platform digital.

9. Opacity

Opacity mengacu pada sejauh mana cahaya diizinkan untuk melakukan perjalanan melalui suatu objek. Dalam desain grafis, tingkat opasitas suatu elemen dapat disesuaikan untuk menciptakan efek yang berbeda. Opacity yang lebih rendah berarti objek lebih transparan dan objek di bawahnya lebih terlihat.

Memanipulasi opasitas adalah hal biasa dalam perangkat lunak desain berbasis lapisan seperti Photoshop. Ini dapat digunakan untuk melapisi teks pada gambar, membuat

10. Kerning

Kerning mengacu pada penyesuaian spasi antara dua huruf atau karakter individual. Tujuan dari kerning adalah untuk mencapai jarak yang seimbang dan proporsional untuk keterbacaan dan estetika yang lebih baik. Ini sangat penting dalam desain tipografi dan logo, di mana penyesuaian kecil dapat membuat perbedaan besar dalam keseluruhan tampilan dan keterbacaan.

Opsi kerning otomatis dalam perangkat lunak desain sering berfungsi dengan baik, tetapi ada kalanya penyesuaian manual diperlukan. Khususnya dengan ukuran yang lebih besar atau kombinasi font yang unik, penyesuaian kerning individual dapat membuat perbedaan nyata pada keseluruhan presentasi desain.

11. Leading

Leading adalah istilah tipografi yang mengacu pada ruang antar baris teks. Itu berasal dari zaman jenis logam, ketika strip tipis timah digunakan untuk membuat jarak vertikal. Pendahuluan penting untuk keterbacaan – terlalu sedikit dapat membuat teks padat dan sulit dibaca, sementara terlalu banyak dapat memutuskan baris teks.

Pengarahan yang baik membuat teks Anda dapat dibaca dan memandu mata pembaca melewati baris-baris. Ini sering dihitung berdasarkan ukuran jenis dan panjang garis untuk mencapai kenyamanan membaca yang optimal. Misalnya, jika ukuran tipe Anda adalah 12 poin, titik awal yang baik untuk memimpin Anda adalah 14 poin.

12. Tracking

Pelacakan, terkadang disebut spasi huruf, adalah penyesuaian ruang untuk kelompok huruf dan seluruh blok teks. Tidak seperti kerning, yang menyesuaikan ruang antara pasangan huruf individual, pelacakan berlaku untuk rentang teks yang lebih luas. Ini memengaruhi kerapatan karakter keseluruhan salinan.

Pelacakan yang tepat memastikan keterbacaan yang optimal dan keseimbangan estetika. Pelacakan yang terlalu ketat dapat menyebabkan huruf tumpang tindih, membuat teks sulit dibaca, sedangkan pelacakan yang terlalu longgar dapat mengganggu aliran pembaca dan membuat teks tampak terputus-putus. Banyak ahli tipografi menganggap pelacakan sebagai alat penting untuk pengaturan tipe yang efektif.

13. Mockup

Maket adalah model skala penuh yang digunakan untuk evaluasi desain, demonstrasi, atau promosi. Ini digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana desain akhir akan terlihat dalam konteks kehidupan nyata, seperti bagaimana situs web akan terlihat di layar komputer atau bagaimana paket produk akan terlihat di rak ritel.

Maket dapat membantu klien, tim desain, dan pemangku kepentingan memahami desain dengan lebih baik, karena mereka menyediakan konteks dan menampilkan fungsionalitas. Mereka biasanya dibuat menggunakan alat digital, dan ada banyak sumber daya online yang tersedia untuk menghasilkan maket untuk berbagai tujuan dan media.

14. Gradient

Gradien adalah perpaduan bertahap antara dua atau lebih warna atau antara nuansa warna yang sama. Gradien bisa linier (membaur dari satu warna ke warna lain sepanjang garis), radial (memadukan dalam pola lingkaran atau elips), atau dalam jalur bentuk bebas.

Gradien sering digunakan untuk menambah kedalaman, volume, dan daya tarik visual pada desain datar. Mereka dapat digunakan secara halus untuk memberikan desain nuansa organik yang lebih alami atau secara dramatis untuk tampilan yang berani dan modern. Alat desain digital menawarkan berbagai opsi untuk membuat dan menyesuaikan gradien.

15. Bleed

Bleed adalah istilah yang digunakan dalam desain cetak untuk merujuk pada desain atau elemen apa pun yang melampaui batas cetak. Dengan kata lain, bleed adalah bagian dari desain yang akan dipotong setelah dicetak. Tujuan dari bleed adalah untuk memastikan bahwa tidak ada tepi yang tidak tercetak yang terjadi pada dokumen akhir yang dipotong.

Secara umum, ukuran 1/8 inci atau 3mm digunakan untuk mengakomodasi pergeseran kecil selama pencetakan dan pemangkasan. Saat menyiapkan desain untuk dicetak, penting untuk memperluas desain ke area bleed untuk mencegah tepi putih pada cetakan akhir.

16. Contrast

Kontras adalah prinsip utama dalam desain grafis dan merujuk pada perbedaan antar elemen dalam suatu desain. Elemen-elemen ini dapat mencakup warna, ukuran, bentuk, dan jenis. Dengan menciptakan kontras, seorang desainer dapat menekankan atau menonjolkan elemen kunci dalam sebuah desain.

Kontras menciptakan minat visual dan mengarahkan perhatian pemirsa. Ini dapat digunakan untuk membuat titik fokus, mengatur informasi, atau menambah intrik visual. Misalnya, judul dengan font besar dan tebal membuat kontras dengan teks isi, membantu menarik perhatian pemirsa.

17. Negative Space

Ruang negatif, juga dikenal sebagai ruang putih, adalah area kosong atau tidak bertanda di antara atau di dalam elemen desain. Terlepas dari namanya, ruang negatif belum tentu putih; itu mengacu pada area mana pun yang tidak ditempati oleh elemen desain.

Ruang negatif adalah komponen penting dari komposisi yang seimbang. Ini memberi elemen desain ruang untuk bernafas, menciptakan keseimbangan dan membantu memandu mata pemirsa melalui desain. Itu juga dapat digunakan secara kreatif untuk membentuk bentuk dan menyampaikan makna tambahan, seperti yang terlihat di banyak logo terkenal.

18. Color Wheel

Roda warna adalah diagram lingkaran warna yang disusun berdasarkan hubungan kromatiknya. Ini adalah alat yang berguna untuk memahami teori warna dan menciptakan kombinasi warna yang harmonis. Roda warna terdiri dari warna primer (merah, kuning, dan biru), warna sekunder (dibuat dengan mencampurkan warna primer), dan warna tersier (dibuat dengan mencampurkan warna primer dan sekunder).

Dengan menggunakan roda warna, desainer dapat membuat berbagai skema warna, seperti komplementer (warna yang saling berlawanan), analog (warna bersebelahan), atau triadik (tiga warna berjarak sama). Memahami roda warna dan prinsipnya dapat meningkatkan karya desainer secara signifikan.

19. Composition

Komposisi mengacu pada pengaturan elemen dalam desain. Ini tentang bagaimana elemen desain berinteraction satu sama lain dan ruang di sekitarnya. Desain yang disusun dengan baik mengarahkan mata pemirsa melalui karya dengan cara yang masuk akal dan memperkuat pesan atau suasana hati.

Dalam desain grafis, ada banyak aturan dan pedoman untuk membuat komposisi yang efektif, seperti Rule of Thirds atau Golden Ratio. Namun, aturan ini sering dilanggar atau disesuaikan dengan tujuan perancang. Pemahaman tentang komposisi sangat penting untuk menciptakan desain yang efektif dan menarik.

20. Pixel

Piksel, kependekan dari “elemen gambar”, adalah unit dasar terkecil dari warna yang dapat diprogram pada tampilan digital. Piksel adalah kotak kecil yang membentuk gambar atau tampilan. Jika dilihat dari kejauhan, kotak-kotak ini menyatu menjadi gambar yang jelas.

Memahami piksel sangat penting bagi desainer digital karena jumlah piksel, atau kerapatan piksel, dapat memengaruhi kualitas desain secara signifikan. Kerapatan piksel yang rendah menyebabkan pikselasi, di mana masing-masing piksel terlihat dengan mata telanjang, menyebabkan gambar tampak kotak-kotak atau buram. Kerapatan piksel yang tinggi menghasilkan gambar yang lebih tajam dan detail.

21. Resolution

Resolusi mengacu pada jumlah detail yang disimpan gambar dan biasanya diukur dalam piksel per inci (PPI) atau titik per inci (DPI) dalam hal keluaran cetak. Resolusi yang lebih tinggi berarti lebih banyak detail gambar. Dalam dunia digital, resolusi juga bisa mengacu pada jumlah piksel yang ditampilkan pada sebuah layar, biasa disebut dengan resolusi layar.

Desainer harus mempertimbangkan resolusi dalam pekerjaan mereka, terutama saat mendesain untuk media yang berbeda. Gambar yang terlihat tajam di situs web mungkin terlihat buram saat dicetak, atau sebaliknya. Untuk alasan ini, memahami dan menerapkan resolusi dengan benar sangat penting untuk menghasilkan karya desain berkualitas tinggi.

22. Hierarchy

Hierarki dalam desain grafis mengacu pada penataan elemen dengan cara yang menyiratkan pentingnya. Ini adalah teknik visual yang mengatur informasi atau elemen untuk memandu mata pemirsa ke bagian terpenting dari desain terlebih dahulu.

Desainer membuat hierarki menggunakan skala, warna, kontras, dan pengaturan ruang, di antara teknik lainnya. Hierarki yang jelas membantu pemirsa menavigasi desain secara lebih intuitif dan mencerna informasi dengan lebih mudah. Baik itu situs web, poster, atau brosur, penggunaan hierarki yang efektif sangat penting untuk setiap desain yang berhasil.

23. Grid

Grid adalah kerangka garis vertikal dan horizontal yang berpotongan yang digunakan untuk menyusun konten dalam suatu desain. Kisi menciptakan konsistensi, membantu menyelaraskan elemen, dan menyediakan struktur dasar untuk tata letak desain.

Kisi bisa sederhana, hanya dengan beberapa kolom untuk perataan dasar, atau kompleks, dengan beberapa kolom dan baris untuk desain yang rumit. Mereka dapat terlihat (seperti dalam spreadsheet) atau tidak terlihat (digunakan hanya untuk tujuan tata letak). Penggunaan grid adalah bagian mendasar dari banyak disiplin ilmu desain, termasuk desain grafis, desain web, dan desain industri.

24. Typography

Tipografi mengacu pada seni dan teknik mengatur jenis untuk membuat bahasa tulisan dapat dibaca, dibaca, dan menarik secara visual. Ini melibatkan pemilihan tipografi, ukuran titik, panjang garis, spasi baris, dan spasi huruf, dan menyesuaikan spasi di antara pasangan huruf.

Tipografi yang baik meningkatkan pengalaman membaca dan mencerminkan kualitas desain secara keseluruhan. Ini adalah aspek penting dari desain grafis, dan memahami serta menerapkan prinsip tipografi dengan terampil dapat sangat meningkatkan karya desain.

25. Vector

Vektor adalah jenis gambar digital yang dibuat menggunakan rumus matematika. Ini memungkinkan gambar untuk ditingkatkan atau diturunkan tanpa kehilangan kualitas. Vektor biasanya digunakan untuk logo, ikon, dan desain lain yang perlu sering diubah ukurannya.

Tidak seperti gambar raster, yang terdiri dari piksel, vektor terdiri dari jalur, masing-masing dengan rumus matematika (vektor) yang menentukan arah dan panjang jalur. Hal ini membuat gambar vektor bebas resolusi. Sebagian besar perangkat lunak desain grafis memungkinkan desainer membuat dan memanipulasi gambar vektor.

26. Raster

Gambar raster, juga dikenal sebagai gambar bitmap, terdiri dari kisi-kisi piksel di mana setiap piksel mewakili warna berbeda di dalam gambar. Gambar raster bergantung pada resolusi – gambar tidak dapat ditingkatkan tanpa kehilangan kualitas. Saat gambar ini diperbesar, pikselnya direntangkan, membuat gambar tampak buram atau terpikselasi.

Grafik raster paling baik digunakan untuk desain multiwarna yang rumit, seperti foto. Format file raster umum termasuk JPEG, PNG, GIF, dan TIFF. Tidak seperti vektor, mengedit file raster memerlukan perangkat lunak berbasis raster seperti Adobe Photoshop.

27. Color Spectrum

Spektrum warna mengacu pada rentang penuh warna yang dapat dilihat oleh mata manusia, yang direpresentasikan sebagai gambar kontinu dalam desain grafis. Ini biasanya divisualisasikan sebagai roda melingkar atau gradien linier dari merah ke ungu, termasuk semua warna di antaranya.

Desainer menggunakan spektrum warna sebagai panduan untuk menggabungkan warna dan membuat palet. Konsep spektrum warna juga terkait erat dengan model warna RGB (merah, hijau, biru) yang digunakan dalam desain digital, di mana warna diciptakan dengan menggabungkan cahaya merah, hijau, dan biru pada berbagai intensitas.

Desain cetak dan digital adalah dua area berbeda dalam bidang desain grafis. Desain cetak adalah bentuk desain grafis yang melibatkan pembuatan karya seni dan tata letak yang akan dicetak pada permukaan fisik, seperti kertas, karton, dll. Contohnya termasuk brosur, poster, kemasan, dan kartu nama.

Desain digital, di sisi lain, melibatkan pembuatan grafik dan tata letak untuk ditampilkan pada platform digital, seperti situs web, aplikasi seluler, iklan digital, dll. Meskipun ada tumpang tindih dalam prinsip dan keterampilan yang diperlukan, setiap area memiliki pertimbangan dan pertimbangan spesifiknya sendiri. praktik terbaik, seperti mode resolusi dan warna.

29. Visual Identity

Identitas visual mengacu pada elemen visual yang mewakili perusahaan, produk, atau merek. Ini adalah bagian dari identitas merek dan mencakup logo, tipografi, warna, kemasan, dan gambar. Identitas visual digunakan di semua media dan titik kontak untuk mewakili merek secara konsisten.

Menciptakan identitas visual adalah bagian penting dari branding. Ini melibatkan penentuan elemen visual yang akan mewakili merek, dan bagaimana elemen tersebut akan diterapkan di berbagai media. Identitas visual yang kuat dapat membantu merek menonjol, menginspirasi kepercayaan, dan menciptakan kesan yang tak terlupakan pada audiensnya.

30. Mood Board

Mood board adalah jenis presentasi visual atau kolase yang terdiri dari gambar, teks, dan sampel objek dalam komposisi. Ini digunakan sebagai alat dalam proses desain untuk menyampaikan ide umum atau nuansa konsep desain. Mood board membantu memvisualisasikan ide, mengatur suasana hati, dan memberikan inspirasi untuk sebuah proyek.

Mood board dapat dibuat secara fisik dengan elemen cetak, atau secara digital menggunakan perangkat lunak desain grafis. Mereka sering digunakan di awal proyek untuk menetapkan arah visual pekerjaan. Ini bisa sangat membantu saat mengomunikasikan ide desain kepada klien atau tim.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top